Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Menurut Syariat Islam

Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Menurut Syariat Islam

Tata langkah pelaksanaan aqiqah yang cocok bersama dengan syariat Islam yakni sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad. Anda sanggup mengetahui lewat hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para perawi hadits shahih. Lahirnya sang buah hati tentu saja menjadi sebuah anugerah dan kebahagiaan bagi orang tua. Rasa syukur pun tak lupa dipanjatkan kepada Allah atas kehadiran sang buah hati bersama dengan situasi sehat.

Banyak sekali langkah mengungkapkan rasa syukur kepada Allah. Dalam Islam mengungkan rasa syukur atas Kedatangan sang buah hati kebanyakan disebut aqiqah. Ibadah aqiqah dilaksanakan bersama dengan langkah menyembelih binatang ternak selanjutnya dibagikan kepada kerabat dan tetangga.

tatacara pelaksanaan aqiqah Aqiqah 35 Anak Yatim

Sembelihan kambing aqiqah kudu dibagikan secara matang. Bisa didalam wujud sate. Sumber IG @suprihatin_soeradi

Secara bahasa, aqiqah bermakna memotong. Sedangkan menurut istilah, aqiqah merupakan proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ke-7 sehabis bayi dilahirkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah. Hewan yang digunakan untuk aqiqah kebanyakan hewan ternak layaknya kambing.

Tata Cara Aqiqah Menurut Islam

Aqiqah sanggup dilaksanakan di hari ke-7, ke-14, atau ke-21 sehabis kelahiran si bayi. Untuk anak laki-laki diharuskan memotong dua ekor kambing, sedang anak perempuan satu ekor kambing. Bagi yang belum mengetahui tata langkah dan Info seputar aqiqah, tersebut tata langkah pelaksanaan aqiqah menurut Islam.

1. Waktu Pelaksanaan yang Dianjurkan Syarat Melaksanakan Aqiqah

Rasulullah bersabda: “Semua anak bayi tergadaikan bersama dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”

Menurut sabda tersebut maka para ulama udah sepakat bahwa saat aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 berasal dari awal kelahirannya. Bahkan terkecuali berhalangan, Anda tetap sanggup melaksanakannya hingga hari ke-14 atau ke-21. 

Jika seorang muslim didalam situasi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban jalankan aqiqah ini. Tidak dapat berdosa seorang muslim terkecuali meninggalkan ibadah ini, terkecuali terkecuali ia sebenarnya tidak mampu.

Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah sanggup dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang mengetahui Rasulullah mengajurkan sehingga menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 sehingga amalan langsung di terima Allah.

2. Memilih Hewan Aqiqah

Dalam tata langkah aqiqah menurut Islam, hewan yang menjadi syarat untuk aqiqah adalah hewan yang miliki persyaratan sama bersama dengan hewan qurban. Sangat disarankan untuk pilih kambing aqiqah yang bersih sehat. Umur berasal dari hewan ini minimal ½ tahun.

Pada kebanyakan hewan aqiqah yang digunakan adalah kambing atau domba. Tidak boleh mengaqiqahkan anak bersama dengan pakai hewan layaknya ayam, kelinci, atau burung. Aqiqah anak laki-laki bersama dengan dua ekor kambing/domba dan perempuan satu ekor kambing/domba.

Mengenai style kelamin hewan (jantan atau betina), bahwa tidak disyariatkan didalam kambing aqiqah kudu jantan atau betina. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Untuk anak laki-laki dua kambing, dan untuk anak perempuan satu kambing, dan tidak memudharati kalian apakah kambing-kambing tersebut jantan atau betina.” (HR. Ashhabus Sunan, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)

3. Pembagian Daging Hewan Aqiqah

Dalam tata langkah aqiqah menurut Islam, membagikan daging aqiqah berbeda halnya bersama dengan qurban. Dalam aqiqah, Anda kudu membagikan daging yang udah disembelih tadi didalam situasi udah masak. banyak sekali masakan berbahan dasar daging kambing yang sanggup dibuat.

Yang kudu diperhatikan adalah style masakannya kudu cocok bersama dengan selera masyarakat umum. Jangan hingga memasak terlalu pedas terkecuali masyarakat kurang familiar bersama dengan rasa pedas. Bisa pakai menu kuliner khas Yogyakarta layaknya sate klathak yang kebanyakan disukai banyak orang.

“Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh.” (HR al-Bayhaqi)

Dalam situasi layaknya ini, Anda dan keluarga disunnahkan pula untuk konsumsi daging aqiqah. Sedangkan, daging sepertiganya, dihadiahkan kepada tetangga dan fakir miskin. Seperti dicantumkan didalam firman Allah tersebut ini.

“Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, bersama dengan perasaan senang.” (QS al-Insan : 8)

Penulis Kifayatul Akhyar –Taqiyuddin Abu Bakr rahimahullah– menjelaskan:

“Hendaklah hasil sembelihan hewan aqiqah tidak disedekahkan mentahan, tapi didalam situasi udah dimasak. Inilah yang lebih tepat. Lebih baik kembali terkecuali di sediakan bersama dengan bumbu manis menurut pendapat yang lebih tepat.” (Kifayatul Akhyar, hal. 706) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu ISO 45001? Ini Bedanya bersama OHSAS 18001

Terapi Ortho-K: Solusi Revolusioner untuk Mengatasi Masalah Mata Minus

Tips Memilih Model Kanopi Baja Ringan Untuk Rumah Atau Kantor Anda